Bicara soal wisata ke Banyuwangi, pasti yang pertama terlintas di kepala adalah Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah, atau Taman Nasional Baluran. Tapi tahukah kamu? Banyuwangi juga punya segudang makanan khas yang enak dan unik banget, lho!
Kalau kamu jalan-jalan ke ujung timur Pulau Jawa ini, rugi banget kalau cuma foto-foto alam tanpa icip kulinernya. Di artikel ini, kita akan bahas makanan khas Banyuwangi yang wajib kamu coba — lengkap dengan penjelasan dan kenapa makanan ini istimewa.
1. Sego Tempong
Kita mulai dari yang paling ikonik: Sego Tempong. Dalam bahasa Osing (suku asli Banyuwangi), “tempong” berarti tampar. Kenapa dinamakan begitu? Karena sambalnya yang super pedas ini serasa “nampol” alias menampar lidah!
Biasanya disajikan dengan nasi putih, sambal mentah, dan lauk seperti ikan asin, tempe goreng, tahu, sayur rebus, serta kadang ada juga ayam goreng atau empal. Meski sederhana, cita rasa pedas dan segarnya bikin nagih banget.
2. Rujak Soto
Kombinasi rujak dan soto? Mungkin terdengar aneh, tapi rujak soto justru jadi makanan khas Banyuwangi yang paling dicari!
Ini adalah perpaduan antara rujak sayur (mirip gado-gado) dengan kuah soto daging. Rasa gurih, pedas, dan segar dari petis bercampur dengan kuah soto yang hangat—unik dan lezat!
3. Pecel Rawon
Kalau biasanya pecel dan rawon disajikan terpisah, di Banyuwangi kamu bisa nikmatin dua makanan legendaris ini dalam satu piring. Namanya Pecel Rawon.
Bayangin nasi pecel yang disiram kuah rawon berwarna hitam khas kluwek—rasanya kaya rempah dan menggoda banget. Pecinta rawon dan pecel wajib coba ini!
4. Uyah Asem
Uyah Asem adalah makanan tradisional khas Osing yang biasanya disantap sebagai makanan rumahan. Ini adalah sup bening dengan rasa asam dan gurih, berisi daging sapi, daun belimbing, dan tomat.
Rasanya ringan, segar, dan cocok banget dimakan saat cuaca panas. Kalau kamu penggemar masakan rumahan yang simpel, pasti suka Uyah Asem.
5. Botok Tawon
Pernah dengar makanan dari sarang lebah? Di Banyuwangi ada yang namanya Botok Tawon, yaitu sarang lebah muda yang dimasak dengan kelapa parut dan bumbu botok.
Rasanya gurih dan sedikit manis dari madu alami yang masih ada di sarangnya. Ini termasuk kuliner langka yang sulit ditemukan di daerah lain.
6. Kelemben
Kelemben adalah jajanan tradisional yang terbuat dari singkong dan kelapa parut yang dibungkus daun pisang, kemudian dikukus.
Cocok dijadikan cemilan atau teman ngopi. Rasanya manis dan teksturnya lembut banget!
7. Pindang Koyong
Kalau kamu suka makanan berkuah dan asam, Pindang Koyong bisa jadi favorit baru kamu. Ini adalah ikan pindang yang dimasak dengan kuah asam dan rempah seperti kunyit dan serai.
Makanan ini punya rasa yang unik: asam, gurih, dan segar. Cocok banget disantap pakai nasi hangat.
8. Cethe
Makanan ini sebenarnya bukan untuk dimakan langsung, melainkan cemilan tembakau khas Osing yang dihidangkan dengan kopi. Cethe adalah tembakau yang dilumuri dengan kopi hitam dan minyak cengkeh, lalu dioleskan ke batang rokok.
Meski bukan makanan dalam arti harfiah, cethe adalah bagian dari budaya kuliner masyarakat Banyuwangi, khususnya para petani atau orang tua di desa.
9. Lemper Jagung
Biasanya lemper dibuat dari ketan dan isi ayam, tapi di Banyuwangi kamu bisa nemuin lemper jagung. Ini adalah jajanan tradisional yang terbuat dari jagung muda yang diparut, dibungkus daun pisang, lalu dikukus.
Teksturnya padat dan rasanya manis alami. Sering dijadikan bekal atau camilan sehat.
10. Jenang Pecel
Mungkin kamu bingung, “Jenang kok pecel?” Tapi justru inilah keunikannya. Jenang pecel adalah bubur gurih (jenang) yang disiram dengan bumbu pecel kacang dan tambahan sayur-sayuran.
Rasanya unik, kombinasi manis, gurih, dan pedas yang bikin kamu pengen nambah lagi.
11. Bubur Sumsum Hitam
Bubur ini punya warna hitam alami dari campuran tepung beras dan air abu merang (jerami padi yang dibakar). Disajikan dengan kuah gula merah dan santan, bubur sumsum hitam jadi hidangan penutup khas Banyuwangi yang wajib kamu cicipi.
12. Tahu Walik Banyuwangi
Walaupun makanan ini juga terkenal di daerah lain, versi Banyuwangi punya keunikan tersendiri. Tahu walik adalah tahu yang dibalik kulitnya, lalu diisi aci (tepung kanji) dan digoreng garing.
Cocok banget buat cemilan sore atau teman nonton. Jangan lupa cocol sambal petis!
13. Kopi Osing
Setelah puas makan, saatnya minum kopi. Di Banyuwangi, kopi bukan sekadar minuman, tapi bagian dari budaya. Kopi Osing punya cita rasa khas yang kuat dan legit, biasanya diseduh manual ala warung-warung tradisional.
Kalau mampir ke desa-desa wisata seperti Kemiren, kamu bisa menikmati kopi Osing sambil melihat pertunjukan budaya lokal.
Kesimpulan: Kuliner Banyuwangi, Kaya Rasa dan Cerita
Dari makanan berat sampai camilan tradisional, makanan khas Banyuwangi benar-benar mencerminkan kekayaan budaya dan alam daerah ini. Setiap hidangan punya cerita, mulai dari sejarah, kearifan lokal, hingga filosofi hidup masyarakat Osing.
Kalau kamu punya rencana liburan ke Banyuwangi, jangan cuma cari spot Instagramable. Luangkan waktu untuk jelajahi kulinernya juga. Dijamin, perjalananmu jadi lebih lengkap dan berkesan!
FAQ Seputar Makanan Khas Banyuwangi
1. Apakah makanan khas Banyuwangi halal?
Mayoritas makanan khas di Banyuwangi menggunakan bahan-bahan halal. Tapi tetap perhatikan bahan dasarnya jika kamu ragu.
2. Di mana bisa menemukan makanan khas Banyuwangi?
Kamu bisa menemukannya di pasar tradisional, warung lokal, atau pusat oleh-oleh khas Banyuwangi.
3. Apa oleh-oleh makanan yang cocok dibawa pulang?
Cemilan seperti lemper jagung, kelemben, dan kopi Osing bisa jadi pilihan oleh-oleh yang tahan lama.